Paedagogi modern merupakan sebuah ilmu yang sudah menggabungkan seni, teori dan praktik dalam proses pembelajaran bagi anak-anak. Kesemuanya memiliki fokus yang sama.Seperti yang dinyatakan oleh Danim (2010) bahwa ada beberapa defenisi yang terkait dengan paedagogi.
Pertama, pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Dari apa yang saya dapatkan pada kelas paedagogi, bahwa proses belajar-mengajar tidak harus berada di kelas dengan membaca buku, tetapi bisa melalui media online dan berbagai macam website edukatif.Yang kedua, yaitu belajar (learning), dimana siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan. Pada kuliah paedagogi kami juga melakukan proses belajar, dimana ketika kelas berusaha mencari pemecahan masalah ketika menemukan kesulitan dalam melakukan chatting di e-learning. Yang ketiga, dimana hubungan mengajar dengan belajar dengan berbagai faktor yang ada, salah satunya yaitu minat paedagogi. Pada kelas paedagogi dosen berusaha membimbing para mahasiswanya tetapi tetap seluruh keputusan ada pada mahasiswa. Yang terakhir adalah bagaimana paedagogi berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia.
kami akan melakukan proses micro teaching di TK Kartika 1-23 di Jalan Kapten Muslim. Materi yang akan kami ajarkan adalah bagaimana cara mewarnai. Strategi yang kami gunakan adalah membagi anak kebeberapa kelompok kecil lalu 1 orang diantara kami akan mencoba menginstruksikan pada anak-anak bagaimana cara mewarnai sebuah gambar. Kami akan memberikan reward bagi seluruh anak, tetapi reward berbeda akan diberikan kepada anak dengan gambar terbaik. Pada saat anak-anak memwarnai kami akan membantu anak-anak jika ada yang kesulitan dalam mewarnai. Hal ini kami lakukan karena berdasarkan pengamatan kami di TK tersebut tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama. Ada anak yang harus instruksikan dengan perlahan. Kami juga merencanakan membuat games sederhana dan memberikan reward bagi yang bisa menjawabnya pada akhir sesi.
Menurut Danim (2010) bahwa mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari dimana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Pada proses Micro Teaching yang akan kami lakukan, kami berimprovisasi dengan mengajar menggunakan cara yang bersifat persuasif dimana kami mengajak anak-anak secara personal. Kami melakukannya di sebuah lembaga yaitu TK Kartika 1-23. Danim (2010) juga mengatakan bahwa pembelajaran yang baik menuntut kehadiran pengajar yang cerdas pula. Berbeda guru, berbeda pula karakter dan gayanya. Tujuan guru mengajar adalah mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta memberikan pewarnaan nilai pada siswa. Pada Micro Teaching kami berusaha untuk menampilakan gaya yang bersahabat dan membuat proses belajar menyenangkan.
Perberian reward dapat dikaitkan dengan materi "perspektif dan strategi" pada buku Danim (2010) hal 21, dimana dijelaskan bahwa guru yang memiliki perspektif adalah mereka yang berpengalaman dalam pengaturan sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami pristiwa di kelas. Kami dalam melakukan micro teaching menggunakan teori psikologi, dimana anak TK masih sangat erat dengan bermain dan hadiah. oleh karena itu, kami menggunakan strategi pemberian reward untuk memotivasi anak dalam belajar dan juga memberi mereka feedback positif atas apa yang telah mereka lakukan agar meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk melakukan proses belajar berikutnya.
Dikaitkan dengan Paedagogi Modern, Salvatori (dalam Danim, 2010) mengatakan bahwa paedagogi kini sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara paedagogi sebagai ilmu dan paedagogi sebagai seni. Dimana pada program mikro teaching yang kami lakukan, kami memberikan pengetahuan sebagai ilmu dan melakukan pendekatan secara persuasif dalam mengajar sebagai sebuah seni.
Menurut Hasset (dalam Danim, 2010)kualitas mengajar seorang guru berfokus pada masalah-masalah teknik, konten, dan presentasi. Pada program micro teaching yang kami lakukan, kami menyesuaikan action plan dengan kondisi lapangan yang akan kami hadapi. Materi mewarnai kami pilih karena pada anak TK mewarnai masih merupakan materi yang diajarkan oleh guru. Dan bagaimana kami melakukan presentasi adalah dengan cara bercerita dan bercengkrama secara personal dimana anak TK masih sulit untuk di kontrol.
Paedagogi modern merupakan sebuah ilmu yang sudah menggabungkan seni, teori dan praktik dalam proses pembelajaran bagi anak-anak. Kesemuanya memiliki fokus yang sama.Seperti yang dinyatakan oleh Danim (2010) bahwa ada beberapa defenisi yang terkait dengan paedagogi.
ReplyDeletePertama, pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Dari apa yang saya dapatkan pada kelas paedagogi, bahwa proses belajar-mengajar tidak harus berada di kelas dengan membaca buku, tetapi bisa melalui media online dan berbagai macam website edukatif.Yang kedua, yaitu belajar (learning), dimana siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan. Pada kuliah paedagogi kami juga melakukan proses belajar, dimana ketika kelas berusaha mencari pemecahan masalah ketika menemukan kesulitan dalam melakukan chatting di e-learning.
Yang ketiga, dimana hubungan mengajar dengan belajar dengan berbagai faktor yang ada, salah satunya yaitu minat paedagogi. Pada kelas paedagogi dosen berusaha membimbing para mahasiswanya tetapi tetap seluruh keputusan ada pada mahasiswa.
Yang terakhir adalah bagaimana paedagogi berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia.
2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.
ReplyDeletekami akan melakukan proses micro teaching di TK Kartika 1-23 di Jalan Kapten Muslim. Materi yang akan kami ajarkan adalah bagaimana cara mewarnai. Strategi yang kami gunakan adalah membagi anak kebeberapa kelompok kecil lalu 1 orang diantara kami akan mencoba menginstruksikan pada anak-anak bagaimana cara mewarnai sebuah gambar.
ReplyDeleteKami akan memberikan reward bagi seluruh anak, tetapi reward berbeda akan diberikan kepada anak dengan gambar terbaik. Pada saat anak-anak memwarnai kami akan membantu anak-anak jika ada yang kesulitan dalam mewarnai. Hal ini kami lakukan karena berdasarkan pengamatan kami di TK tersebut tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama. Ada anak yang harus instruksikan dengan perlahan.
Kami juga merencanakan membuat games sederhana dan memberikan reward bagi yang bisa menjawabnya pada akhir sesi.
Menurut Danim (2010) bahwa mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari dimana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Pada proses Micro Teaching yang akan kami lakukan, kami berimprovisasi dengan mengajar menggunakan cara yang bersifat persuasif dimana kami mengajak anak-anak secara personal. Kami melakukannya di sebuah lembaga yaitu TK Kartika 1-23.
Danim (2010) juga mengatakan bahwa pembelajaran yang baik menuntut kehadiran pengajar yang cerdas pula. Berbeda guru, berbeda pula karakter dan gayanya. Tujuan guru mengajar adalah mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta memberikan pewarnaan nilai pada siswa. Pada Micro Teaching kami berusaha untuk menampilakan gaya yang bersahabat dan membuat proses belajar menyenangkan.
3. Coba jelaskan konsep reward yang digunakan tersebut, dapat dikuatkan dengan pendekatan atau teori paedagogi yang mana?
DeletePerberian reward dapat dikaitkan dengan materi "perspektif dan strategi" pada buku Danim (2010) hal 21, dimana dijelaskan bahwa guru yang memiliki perspektif adalah mereka yang berpengalaman dalam pengaturan sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami pristiwa di kelas. Kami dalam melakukan micro teaching menggunakan teori psikologi, dimana anak TK masih sangat erat dengan bermain dan hadiah. oleh karena itu, kami menggunakan strategi pemberian reward untuk memotivasi anak dalam belajar dan juga memberi mereka feedback positif atas apa yang telah mereka lakukan agar meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk melakukan proses belajar berikutnya.
DeleteRemedial UTS Soal No.2
ReplyDeleteDikaitkan dengan Paedagogi Modern, Salvatori (dalam Danim, 2010) mengatakan bahwa paedagogi kini sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara paedagogi sebagai ilmu dan paedagogi sebagai seni. Dimana pada program mikro teaching yang kami lakukan, kami memberikan pengetahuan sebagai ilmu dan melakukan pendekatan secara persuasif dalam mengajar sebagai sebuah seni.
Menurut Hasset (dalam Danim, 2010)kualitas mengajar seorang guru berfokus pada masalah-masalah teknik, konten, dan presentasi. Pada program micro teaching yang kami lakukan, kami menyesuaikan action plan dengan kondisi lapangan yang akan kami hadapi. Materi mewarnai kami pilih karena pada anak TK mewarnai masih merupakan materi yang diajarkan oleh guru. Dan bagaimana kami melakukan presentasi adalah dengan cara bercerita dan bercengkrama secara personal dimana anak TK masih sulit untuk di kontrol.